PADA AWALNYA WILAYAH SEKARBANYU MERUPAKAN WILAYAH PERKEBUNAN YANG DI KUASAI OLEH PENJAJAH BANGSA BELANDA, DENGAN NAMA KEBUN SUMBERKERTO SETELAH BERTAHUN TAHUN BANGSA BELANDA MENGUASAI SAMPAI TERJADINYA PERANG DUNIA KEDUA HINGGA BELANDA KALAH DENGAN JEPANG PADA TAHUN 1942 DAN MULAI TAHUN 1942 TERSEBUT BANGSA JEPANG MENGUASAI LAHAN PERKEBUNAN BEKAS PENINGGALAN BANGSA BELANDA DENGAN MERUBAH KEBUN, KEBUN YANG LAYAK UNTUK PERTANIAN DI BABAT DI JADIKAN LAHAN PERKEBUNAN.

PADA TAHUN 1945 JEPANG KALAH DAN MENINGGALKAN LAHAN PERKEBUNAN DAN PERTANIAN HINGGA TERLANTAR. DAN PADA AKHIRNYA SEPENINGGAL JEPANG TAHUN 1945 HINGGA TAHUN 1947, SIAPAPUN DAN RAKYAT DARI MANAPUN, YANG MAU BERKEBUN ATAU BERTANI DI WILAYAH KEBUN SUMBERKERTO TIDAK DI LARANG DAN TIDAK ADA YANG MEMERINTAH SEMUA DI KEHENDAKI OLEH PENDUDUK SETEMPAT DAN PENDUDUK DARI DESA LAIN. DAN WAKTU ITU SECARA ADMINISTRASI DI ATUR OLEH DESA KLEPU.

DENGAN MELIHAT PENDUDUK SUMBERKERTO SUDAH MAKIN BANYAK MAKA PENDUDUK SEPAKAT MEMBENTUK PEMERINTAHAN DESA SENDIRI DENGAN PERSIAPAN YANG BEGITU MATANG. PADA TANGGAL 13-08-1948 PENDUDUK SUMBERKERTO MENGADAKAN PEMILIHAN KEPALA DESA YANG PERTAMA DENGAN DUA CALON KEPALA DESA YAITU P. SOEDARPO DAN P. ARJO YANG DIMENANGKAN P. SOEDARPO SEBAGAI KEPALA DESA PADA TAHUN 08-11-1948 PELANTIKAN KEPALA DESA OLEH WEDONO TUREN YAITU P.AKHMADUN. DENGAN MERUBAH NAMA DARI SUMBERKERTO KE DESA SEKARBANYU ITUPUN MASIH BERSTATUS DESA DARURAT DI KARENAKAN BELUM MEMENUHI SYARAT SEBAGAI DESA RESMI. KEMUDIAN WILAYAH DESA DI BAGI MENJADI 3 PEDUKUHAN 

1. DUSUN KRAJAN        : RW 1, TERDIRI DARI 5 RT, RT 1 s/d RT 5

2. DUSUN Tamanasri      : RW 2, TERDIRI DARI 4 RT, RT 6 s/d RT 9

3 DUSUN Balisuko          : RW 3, TERDIRI DARI 4 RT, RT 10 s/d RT 13

pada saat pelantikan kepala desa pertama itulah nama desa sekarbanyu di munculkan . nama tersebut di cetuskan oleh wedono turen ( Bpk. AKHMADUN )